PRAKTIK INDUSTRI DI PT SUMBER BENING LESTARI



        PROFIL PERUSAHAAN


              PT. SUMBER BENING LESTARI merupakan perusahaan perseroan terbatas (PT) yang didirikan pada tahun 2001. PT. SUMBER BENING LESTARI berlokasi di Jl. Raya Suwayuwo no.168 Km.51 Sukorejo – Pasuruan dengan luas bangunan 6992 m2,. Pabrik ini terdiri dari 7 line yaitu gallon 1, galon 2, botol 1, botol 2, botol 3, cup1, cup 2,cup 3, blow molding . Jumlah karyawan 230 orang, dengan jam kerja 3 shift

Kapasitas Mesin filler:

·         Gallon 2   = 1100 botol/jam.
·         Botol 2     =  9000 botol/jam.
·         Botol 3     =  9000 botol/jam.
·         Cup 1        =  18000 cup/jam.
·         Cup 2        =  18000 cup/jam.
·         Cup 3        =   18000 cup/jam
·         Blow molding    = 2400 botol/jam.


Produk di PT. Sumber Bening Lestari ini terdiri dari berbagai merk seperti FLOW, ATM, FUSHION H2O, A BRAND dan VIT ( PT.TIRTA INVESTAMA )  yang telah dipasarkan ke daerah  Jawa Timur, Bali,  NTB, NTT, Jateng, Sulsel dan telah diexpor ke Australia, Hongkong, Jepang dan Timor Leste.

Quality System yang diterapkan di PT. Sumber Bening Lestari adalah :
·             ISO 9001:2008
·             SISTEM  JAMINAN  HALAL ( SJH )
·             HACCP SYSTEM
·             Penerapan GMP & 5R
·             SNI 01-3553-2006

 Penanganan QC
A.    QC LUAR / QC LINE

              QC Luar / QC line melakukan pengawasan mutu pada line produksi untuk pemeriksaan fisika kimia pada air baku dan air produk yang berkaitan untuk proses produksi,meliputi analisa:

     Analisa Water Treatment

Air yang diperoleh dari sumur bawah tanah (Deep well) akan dipompakan dan disalurkan melalui pipa kedalam sebuah tanki penampung (Raw Water Tank). Dari tanki penampungan air selanjutnya akan dilakukan pengolahan air atau Water Treatment Proses ( Filtrasi dan Ozonisasi )


Analisa Produk Jadi

·         Analisa produk cup
                 Selain analisa mikro, produk cup juga dilakukan analisa fisika kimia, dengan tujuan agar dapat mempertahankan mutu produk dan mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada saat produksi sehingga dapat diketahui.
·         Analisa Produk Botol
Pada produk botol dilakukan analisa fisika kimia, dengan tujuan sama halnyadengan cup yaitu agar dapat mempertahankan mutu produk dan mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada saat produksi sehingga dapat diketahui.   
·         Analisa Produk Botol 5 Gallon 19 Liter
Pengambilan sampel untuk analisa langsung diambil dari ruang filling kemudian dianalisa fisika dan kimia. 

1.  Analisa Washer Botol 5 Gallon 19 Liter

Washer merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencuci gallon bagian dalam, alat ini sudah dijalankan secara otomatis dengan tenaga listrik. Didalam washer terdapat 3 tahap pembersihan. Yang pertama yaitu pencucian dengan detergent, disini botol gallon disemprot dengan air sabun (detergent) suhu 60o C dan dengan tekanan minimal 2 bar. Didalam bak detergent washer terdapat kawat nikelin yang dialiri listrik dan memberikan panas air  sabun yang ada di dalamnya. Sabun yang dipakai harus bersifat tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna khusus untuk botol PolyCarbonat. Tahap ke 2 dibilas dengan air bersih bertekanan 2 bar (Pre final rinser) dan tahap ke 3 adalah pembilasan terakhir (Final Rinser). Dalam proses washer juga ditentukan standart mutunya agar diperoleh botol gallon yang benar-benar steril.
 
2. Prosedur Analisa Fisika & Kimia

a.    Uji Bau,Rasa, Warna

            Pengujian bau, rasa dan warna dilakukan secara organoleptik yaitu dengan panca indera, antara lain indera pembau, indera perasa (pengecap) dan indera penglihatan. Pengujian ini dilakukan tiap 1 jam sekali pada tiap shift. Tujuannya bila terdapat penyimpangan dapat segera diketahui dan produksi dapat segera dihentikan, sehingga tidak banyak produk yang terbuang.

b.   Turbidity

Turbiditas atau kekeruhan digunakan untuk menyatakan derajat kekeruhan di dalam air yang disebabkan oleh bahan-bahan yang terlarut.  Kekeruhan biasanya terdiri dari partikel organik maupun anorganik.Standar mutu turbiditas pada produk <0,20 NTU (Neklometer Turbidity Unit). Alat yang digunakan untuk analisa ini adalah turbidity HACH 2100P.


c. Tes pH (keasaman)

              Mengukur pH keasaman air dengan alat tes, probe elektronik, dan berbagai perangkat pengujian lainnya. Pembacaan pH 7,0 adalah netral. Pembacaan Ph > 10,0 bersifat basa, dan pH < 7,0 adalah asam.Standar mutu produk air minum mempunyai pH 6,5 - 8,5


d.   Conductivity & Total Disolved Solid ( TDS )

Konduktivitas dari suatu elektrolit solusi adalah ukuran dari kemampuannya air menghantarkan listrik. 


e.    Sedimentasi

Merupakan pengujian untuk mengetahui ada tidaknya kotoran dalam air. Kotoran tersebut berupa serat, kerikil, tanah, lumpur, akar-akar tanaman. Analisa sedimen meliputi rinse water, buffer tank dan produk. Analisa menggunakan filter holder yang digerakan dengan motor listrik, yang kotoranya akan ditampung oleh membran filter 0,45m. Pengujianya dilakukan pada awal shift dan tiap 3 jam sekali.Standar mutunya adalah tidak terdapat endapan dalam membran filter.



f.    Test ozon

Ozon yang telah dicampurkan ke air harus ditentukan jumlahnya, sebelum dialirkan kepipa ruang filling. Ozon yang dicampurkan pada air bila terlalu banyak akan menjadi racun atau meracuni produk dan menimbulkan rasa yang pahit pada produk. Ozon yang terlalu besar juga akan menggangu kerja dari operator mesin, walaupun sudah memakai kelengkapan kerja, ozon masih dapat terhirup. Maka dari itu BPOM telah menetapkan jumlah ozon dalam AMDK adalah sebesar maksimal 0,4 ppm, sedangakan untuk produk cup konsentrasi ozon 0 - 0,1 ppm karena cup dibuat dari bahan PP ( Polypropilene) yang merupakan kemasan tidak tahan terhadap ozon. Alat untuk menguji kadar ozon disebut ozon test kit yang berupa komparator dan tabung reaksi dengan menggunakan reagen DPD total Chlorine.

     
g.   Uji Nitrit (NO2)

      Nitrit (NO2-)-Diukur dalam mg / l atau ppm. Uji nitrit merupakan pengujian untuk mengetahui cemaran (mikroorganisme). Metode pengujianya adalah colourimeter. Reagen yang digunakan adalah Aquaquant NO2 Merck Cat. No 1.14408.0001. Frekuensi pengujianya sehari sekali untuk sampel raw water, dan seminggu sekali untuk sampel produk jadi. Untuk sampel air dari buffer tank perlu didiamkan dahulu untuk menghilangkan ozon dan uji setiap hari dengan frekuensi 1 hari sekali.

h.   Uji Iron (Fe)

Merupakan pengujian untuk mengetahui kadar Fe dalam air, dengan satuan ppm. Metode pengujianya adalah colourimeter. Reagen yang dipakai adalah Aquaquant Fe Merck Cat No1.14403.0001. Frekuensi pengujianya adalah seminggu sekali.
 

     i.     Konsentrasi Detergent
Frekuensi pengujian tiap 2 jam sekali.





B.    QC MIKROBIOLOGI

Analisa mikrobiologi merupakan analisa  bahan baku (air) , Produk jadi maupun bahan kemas terhadap mikroorganisme patogen yang bersifat racun dan apabila dibiarkan berada dalam produk dapat memberi pengaruh buruk untuk kesehatan tubuh. 

               Metode analisa.

1)  Metode Tuang

a.    Alat dan bahan.

Alat     :
·      Petridish besar
·      Pipet
·      Lampu spirtus
·      Pinset
·      Ember
·      Lap  (serbet) 
Bahan        :
·   Sampel
·   Alkohol
·   Media steril TPC

2)  Metode filtrasi.

a.   Alat dan bahan

Alat :
·                  Pompa vacum
·                  Filter holder
·                  Lampu spirtus
·                  Pinset
·                  Ember
·                  Lap (serbet)

Bahan     :
·       Alkohol
·       Kapas
·       Kertas membran (0,45µ)
·       Sampel
·       Media YM, E.Coli, TPC, PA dan SA (pada petridish kecil
              3) Metode Swab Test
Alat     :
·      Petridish
·      Lampu spiritus
·      Korek api
·      Cotton buds
Bahan  :
·         Media TPC dan YM
·         Sample (cap gallon, cap screw, lid)
·         Aquadest 150 ml
·         Alkohol 70 %

1                  Persiapan media
1)      Media TPC (Total Plate Count)
2)      Media Yeast dan Mold (Y&M) 
3)      Media Coliform (E.coli)
4)      Media Pseudomonas aeroginosa (PA)
5)      Media Salmonella
 
             Analisa Harian Mikrobiologi
-  Air produk ( dari Buffer Tank ) 
-  Air Pembilas
-  Produk jadi
-  Wadah kosong


     Analisa Mingguan ( 5 harian )

Produk jadi

Yang dianalisa meliputi :
·      Gallon 19 liter
·      Cup 220 ml & 240 ml
·      Botol 330 ml ,600 ml ,1500 ml


  ANALISA BULANAN

 a)  Raw water tank
b) Filler (Gallon,botol), Capper hopper (gallon,botol,cup)
c) Kemasan dari ruang filling

   
C.    QC KEMASAN / ANALISA KEMASAN

              Analisa kemasan merupakan pengujian yang dilakukan terhadap material yang berupa bahan kemasan atau wadah. Pengujian kemasan dilakukan oleh staff laboratorium dibawah tanggung jawab Kepala QC. Kemasan dibagi menjadi 2 yaitu kemasan primer dan kemasan sekunder.
·      Kemasan primer adalah kemasan yang kontak langsung dengan bahan baku, meliputi botol, cup, lid, cap screw, botol 5 gallon 19 liter, cap botol 5 gallon.
·      Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak kontak langsung dengan bahan baku, meliputi karton (box), label, dan seal.

D.    CLEANING DAN SANITASI (QC SANITASI)

           Kegiatan cleaning dan sanitasi meliputi sanitasi terhadap bahan baku (sanitasi sumur),sanitasi alat dan mesin, dan sanitasi terhadap lingkungan (sanitasi ruang filling,dinding,lantai,langit-langit,tempat ganti,dsb). Kegiatan cleaning dan sanitasi bertujuan untuk membersihkan dan meminimalisir mikroba yang terdapat pada alat/mesin,ruangan,lingkungan,dsb. Kegiatan sanitasi dilakukan oleh personil QC sanitasi. Saat kegiatan cleaning dan sanitasi harus memakai pakaian khusus untuk sanitasi,hairnet,masker,sarung tangan,sepatu ruang filling.

 
Standar Pegawai dan Sistem Pemasaran Produk

    PT Sumber Bening Lestari senantiasa mengikuti perkembangan teknologi yang akan menghasilkan produk yang menjamin standart dan kualitas hasil produksi selain itu investasi di bidang SDM juga mendapat perhatian serius.

    Sistem pelatihan yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan senantiasa dilakukan secara periodik, selain itu karyawan  juga diberi kesempatan pelatihan eksternal, seminar dan peninjauan pameran-pameran teknologi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

                PT Sumber Bening Lestari telah mengembangkan sayapnya untuk melayani konsumen di hampir kota-kota besar di Pulau Jawa, Bali dan Indonesi Timur dengan jumlah distributor yang dari waktu kewaktu selalu bertambah.

      Pengiriman yang tepat waktu dan  ketersediaan armada yang selalu siap serta proses pengiriman yang tidak dibatasi oleh waktu membuat distribusi barang yang dilakukan senantiasa sesuai dengan jadwal yang diminta oleh pelanggan.



 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ZAT PENGAWET MAKANAN ALAMI DAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA







Bahan Pengawet Makanan Alami
Bahan pengawet makanan alami mengambil bahan dasar dari alam yang cukup banyak tersedia di sekitar kita. Bahan pengawet makanan itu diantaranya air ki, kunyit, chitosan dan asap cair.
Zat pengawet merupakan zat antimikroba yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan agar makanan tidak cepat rusak atau menjadi busuk sawaktu didistribusikan dan disimpan dalam waktu yang cukup lama. Bahan pengawet alami yang telah lama digunakan oleh masyarakat adalah gula, garam dapur, asam jawa dan larutan asam cuka.

1. Air ki
Air ki merupakan salah satu bahan perngawet alami yang menggunakan bahan dasar jerami. Cara penggunaannya cukup sederhana. Jerami dibakar hingga menjadi abu, lalu abu jerami dimasukkan ke dalam wadah yang diberi air dan rendam sekitar 1 sampai 2 jam. Selanjutnya disaring sehingga sisa pembakaran jerami tidak bercampur dengan air. Air sisa pembakaran jerami inilah yang disebut air ki. Air ki mengandung antiseptik yang dapat membunuh kuman, dengan pemberian air ki, makanan dapat bertahan lebih lama, seperti pada mi basah yang mampu bertahan sampai dua hari. (Ida Soeid, 2006)

2.Kunyit
Bahan pengawet makanan alami yang lain adalah kunyit. Kunyit dapat digunakan sebagai pengawet makanan karena berfungsi sebagai antibiotik, antioksidan, antibakteri, anti radang dan antikanker. Di samping itu kunyit juga berfungsi sebagai pewarna alami, seperti yang biasa digunakan pada tahu. Kunyit basah kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5 %, sedangkan pada kunyit ekstrak, kandungan kurkuminoid mencapai 40-50%. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar tidak melalui pemanasan, terkena cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk, digiling dan diperas airnya. (Ida Soeid, 2006).

3.Chitosan
Chitosan merupakan produk turunan dari polimer chitin, yakni produk samping (limbah) dari pengolahan industri perikanan, khususnya udang dan rajungan. Limbah kepala udang mencapai 35-50% dari total berat udang. Kadar chitin dalam berat udang berkisar antara 60-70% dan bila diproses menghasilkan sekitar 15-20%. Chitosan mempunyai bentuk mirip dengan selulosa.
Struktur Chitosan
Proses utama dalam pembuatan chitosan meliputi penghilangan protein dan kandungan mineral melalui proses kimia yang disebut deproteinasi dan demineralisasi yang masing-masing dilakukan dengan menggunakan larutan basa dan asam. Selanjutnya chitosan diperoleh melalui proses deasetilasi dengan cara memanaskan dalam larutan basa. Chitosan sedikit larut dalam air dan mempunyai muatan positif yang dapat mengikat muatan negatif dari senyawa lain serta mudah mengalami degradasi secara biologi dan tidak beracun, selain itu chitosan dapat berfungsi sebagai pelapis (coating), agar tidak dihinggapi lalat dan menghambat pertumbuhan bakteri (Linawati, 2006). Tetapi kekurangan dari penggunaan chitosan ini adalah pembuatannya yang cukup rumit sehingga sulit untuk dilakukan dalam skala kecil.

4. Antioksidan
Antioksidan termasuk bahan pengawet yang digunakan untuk mencegah oksidasi bahan makanan baik oleh udara maupun mikroorganisme. Antioksidan juga dapat mencegah bau tengik pada makanan yang mengandung lemak dan minyak, misalnya kornet, mentega dan minyak goreng. Beberapa zat antioksidan yang digunakan dalam makanan kemasan diantaranya adalah: butil hidroksianisol (BHA), butil hidroksitoluen (BHT), propilgalat (PG), asam sitrat, asam etanoat, asam askorbat (vitamin C) dan tokoferol (vitamin E). 

5. Asam cuka
Asam cuka dapat dipakai sebagai pengawet acar dan natrium propionat atau kalsium propionat dipakai untuk mengawetkan roti dan kue kering. Garam natrium benzoat, asam sitrat, dan asam tartrat juga biasa dipakai untuk mengawetkan makanan. Selain zat-zat tersebut, ada juga zat pengawet lain, yaitu natrium nitrat atau sendawa (NaNO3) yang berfungsi untuk menjaga agar tampilan daging tetap merah. Asam fosfat yang biasa ditambahkan pada beberapa minuman penyegar juga termasuk zat pengawet. 

6. Asam Benzoat atau Natrium Benzoat
Berbagai minuman sari buah, minuman berkarbonat dan makanan dalam kemasan kaleng atau plastik menggunakan asam benzoat atau natrium benzoat sebagai bahan pengawet. Asam benzoat secara alami terkandung di dalam cengkeh dan kayu manis.  

7. Nitrit dan Nitrat
 Senyawa nitrit dan nitrat digunakan untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada produk daging olahan, sedangkan sulfur dioksida digunakan untuk mengawetkan buah-buahan kering. 

Bahan Pengawet Makanan Kimia Berbahaya
 
Zat adiktif makanan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam bahan makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk makanan, baik yang mempunyai nilai gizi maupun yang tidak mempunyai nilai gizi.
Beberapa manfaat penggunaan bahan tambahan pada makanan adalah:
1. Agar Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut
2. Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan.
3. Untuk Mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan.
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang sudah ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan yaitu untuk mencegah dan menghambat kerusakan atau pembusukan makanan. Dengan pemberian zat pengawet, proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau penguraian karena aktivitas mikroorganisme dapat dicegah sementara waktu.
Ada dua macam cara pengawetan pada makanan,yaitu pengawet alami dan pengawetan buatan.

a. Pengawetan alami itu dengan cara
• Menggunakan gula dan penggaraman, contohnya pembuatan manisan.
• Pengasapan, contohnya pada kelapa.
• Pendinginan, contohnya pada ikan dan buah-buahan.

b. Pengawet buatan, biasanya dilakukan dengan pemberian senyawa kimia,
seperti:

• Garam benzoat digunakan untuk sirup, margarin, dan kecap.
• Asam benzoat dan natrium benzoat: dipakai untuk pengawet minuman, jus buah, saus, dan kecap.
• Asam propionat dan natrium propionat: dipakai pada pengawet roti dan keju.
• Asam sorbat: dipakai untuk pengawet keju.


Sumber:  http://jokosupryanto.blogspot.com/2012/11/zat-pengawet-makanan_25.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS